Kamis, 21 Maret 2019
Kamis, 14 Februari 2019
PAKET WISATA SURABAYA DAN KOREA
Written by
AYU TRIAPRILYANI DARWIS
18.44
PAKET WISATA
PAKET WISATA SURABAYA 3 HARI/ 2 MALAM
IDR 1.000.000
Surabaya namanya berasal dari kata Suro dan Boyo. Ada dua
versi kisah untuk menjelaskan asal usul Surabaya. Versi pertama didasarkan pada legenda,
sedangkan yang kedua didasarkan pada sejarah. Faktanya, Surabaya bukan hanya
tentang dongeng Suro dan Boyo. Kota ini memiliki lebih banyak kenangan perjuangan
Indonesia di masa lalu. Kota
Surabaya adalah ibukota provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota
terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk
metropolisnya yang lebih dari 4 juta jiwa (perhitungan pada tahun 2007),
Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di
kawasan timur Pulau Jawa dan sekitarnya.
Surabaya terkenal dengan
sebutan Kota Pahlawan, karena sejarahnya yang sangat berperan dalam perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia terhadap penjajah.
Itinerary :
Hari Pertama: (Airport – Hotel)
Setiba di Juanda Airport Surabaya. Obyek wisata yang pertama di kunjungi di hari pertama untuk city tour surabaya adalah Wisata Kuliner sekaligus melihat pesona Jembatan Suramadu dan wisata belanja Batik Madura di Bangkalan. Siang harinya kembali ke kota surabaya untuk mengunjungi Museum Kapal Selam dan Museum Rokok Sampoerna. Setaleh itu kembali ke Hotel untuk Chek in hotel dan istirahat.
Hari Kedua : ( Surabaya City
Tour )
Setelah makan pagi di hotel. Setelah itu dilanjutkan
mengunjungi Tugu Pahlawan, Kuliner di Taman Bungkul Surabaya, Kemudian
dilanjutkan ke Pantai Kenjeran Surabaya, Museum Bambu Runcing, Wisata
HUtan Mangrove Surabaya atau Surabaya Mangrove Forest. malam harinya kembali ke
hotel dan istirahat.
Hari Ketiga : (
Surabaya Shopping Tour – Airport )
City Tour Surabaya
di hari ketiga ini kami fokuskan untuk wisata belanja , Anda akan mengunjungi
ke berbagai tempat belanja yang menarik di Pusat Kota Surabaya serta wisata belanja
khas Surabaya, seperti Batik, Kerajinan Kulit dan sebagainya. Setelah itu
langsung diantar ke Juanda Airport Surabaya.
TOUR PACKAGE
Wonderful Korea
Selatan 5Day/ 4Night
IDR 2.431.000
South
Korea is an attractive tourist destination, especially among Asian communities
such as Japan, China, Hong Kong and Taiwan.
Along with the introduction of Korean culture in various television
shows to music in Indonesia, the number of Indonesian tourist visits to South
Korea has increased over time.
Not only in Indonesia, "Korean Popular" or
what is called K-Pop has become a phenomenon in many countries in the world. Many
interesting things that you can find from various tourist attractions in South
Korea. Starting from the knowledge of the history of Korean war to various
popular Korean film-making venues.
Itinerary
DAY
1 (Airport Seoul – Free Time)
Upon
your arrival at Incheon International Airport, you will be escorted to the
hotel. Next is your free time to start your tour today. You can take a walk
around the hotel to enjoy the beauty of Seoul, or you can also take part in the
optional tour, such as visiting Nami Island which is full of romantic nuances
because it is the place for making Korean drama Romance, Winter Sonata. Then
you can also visit Petite France, a residential complex that has a French
theme, from the interior, to French art in it.
DAY 2 (Free On Leisure)
After
enjoying breakfast at the hotel. it's time for you to explore Seoul, such as
visiting already well-known shopping venues such as Dong Dae Mun, or Myeong
Dong Fashion Street, or as another option you can spend time visiting Everland
Theme Park. Everland Theme Park, a playground that has been operating since
1976 and has an area of about 1,200,000 yards and achieves as the 4th largest
playground in the world. You can take advantage of all day playing in this park
with unlimited passes, you can try various interesting games such as the
highest wooden Roller Coaster in the world, 3D Animation, Caribbean House,
Mickey Parade and many more ( your own
expense).
DAY 3 (Free On Leisure)
Today
after breakfast, you are free to explore Seoul from morning to night. You can
visit famous places such as: Gyeongbokgung Palace which is a large palace
founded in 1394, this palace is a symbol of the majesty of the kingdom and
people of Korea, then visited the National Folk Museum to see hidden histories
and miniature traditions of Korean society inside there and past the Blue House
which is the official office of the president in Korea. You can also enjoy
Seoul by visiting its shopping centers, such as Dongdaemun, Insadong,
Myeongdong, and several other shopping centers to buy the latest items. Don't
miss also to taste Korean specialties (own
arrangement & own expenses).
DAY 4
(Complimentary Seoul City Tour)
after you have breakfast at the hotel. You will
be invited today to tour the beautiful city of Seoul. Start with a photo stop
at N Seoul Tower which is famous for its "love padlock", don't forget
to also bring your own padlock if you want to follow the trend of this young
Korean. Followed by a photo stop at N Seoul Tower, Gyeongbok Palace, Bokanyeong
(Korean herb), Experience Kimchi Making & Hanbok Wearing, Itaewon Street,
Samsung D`Light, Lotte World Tower & Shopping Mall, DFS. Returning to the hotel
with its own arrangement, transportation to return to the hotel is not
provided, can take a taxi or public transportation with personal fees.
DAY 5 (
Departure Seoul)
Your last day of the tour this time. after you
have breakfast at the hotel, you still have time before the check-out time. You
can use it to enjoy hotel facilities or take a walk around the hotel. It's time
for you to check-out the hotel and transfer to the airport and the tour ends
this time. See you on the next trip with us !!
Category :
Rabu, 06 Februari 2019
SEJARAH KABUPATEN TAKALAR
Written by
AYU TRIAPRILYANI DARWIS
19.24
SEJARAH KABUPATEN
TAKALAR
Kabupaten Takalar yang hari jadinya pada
tanggal 10 Pebruari 1960, proses pembentukannya melalui tahapan perjuangan yang
panjang. Sebelumnya, Takalar sebagai Onder afdeling yang tergabung dalam daerah
Swatantra MAKASSAR bersama-sama dengan Onder afdeling Makassar, Gowa, Maros,
Pangkajene Kepulauan dan Jeneponto.
Onder
afdeling Takalar, membawahi beberapa district (adat gemen chap) yaitu: District
Polombangkeng, District Galesong, District Topejawa, District Takalar, District
Laikang, District Sanrobone. Setiap District diperintah oleh seorang Kepala
Pemerintahan yang bergelar Karaeng, kecuali District Topejawa diperintah oleh
Kepala Pemerintahan yang bergelar Lo’mo.
Upaya memperjuangkan terbentuknya Kabupaten
Takalar, dilakukan bersama antara Pemerintah, Politisi dan Tokoh-tokoh
masyarakat Takalar. Melalui kesepakatan antara ketiga komponen ini, disepakati
2 (dua) pendekatan/cara yang ditempuh untuk mencapai cita-cita perjuangan
terbentuknya Kabupaten Takalar, yaitu:
1. Melalui Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Swatantra Makassar. Perjuangan melalui Legislatif ini, dipercayakan
sepenuhnya kepada 4 (empat) orang anggota DPRD utusan Takalar, masing-masing H.
Dewakang Dg. Tiro, Daradda Dg. Ngambe, Abu Dg. Mattola dan Abd. Mannan Dg.
Liwang.
2. Melalui pengiriman delegasi dari unsur
pemerintah bersama tokoh-tokoh masyarakat. Mereka menghadap Gubernur Provinsi
Sulawesi Selatan di Makassar menyampaikan aspirasi, agar harapan terbentuknya
Kabupaten Takalar segera terwujud. Mereka yang menghadap Gubernur Sulawesi
adalah Bapak H. Makkaraeng Dg. Manjarungi, Bostan Dg. Mamajja, H. Mappa Dg.
Temba, H. Achmad Dahlan Dg. Sibali, Nurung Dg. Tombong, Sirajuddin Dg. Bundu
dan beberapa lagi tokoh masyarakat lainnya.
Upaya ini dilakukan tidak hanya sekali
jalan. Titik terang sebagai tanda-tanda keberhasilan dari perjuangan tersebut
sudah mulai nampak, namun belum mencapai hasil yang maksimal yaitu dengan
keluarnya Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1957 (LN No. 2 Tahun 1957) maka
terbentuklah Kabupaten Jeneponto-Takalar dengan Ibukotanya Jeneponto. Sebagai
Bupati Kepala Daerah yang pertama adalah Bapak H. Mannyingarri Dg. Sarrang dan
Bapak Abd. Mannan Dg. Liwang sebagai ketua DPRD.
Para
politisi dan tokoh masyarakat tetap berjuang, berupaya dengan sekuat tenaga,
agar Kabupaten Jeneponto-Takalar segera dijadikan menjadi 2 (dua) Kabupaten masing-masing berdiri sendiri
yaitu: Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Takalar. Perjuangan
panjang masyarakat Kabupaten Takalar, berhasil mencapai puncaknya, setelah
keluarnya Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 1959 (LN Nomor 74 Tahun 1959),
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi Selatan dimana
Kabupaten Takalar termasuk didalamnya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun
1959 itu, maka sejak tanggal 10 Pebruari 1960, TERBENTUKLAH KABUPATEN TAKALAR,
dengan Bupati Kepala Daerah (Pertama) adalah Bapak H. DONGGENG DG. NGASA
seorang Pamongpraja Senior. Selanjutnya
Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Takalar Nomor 13 Tahun 1960 menetapkan
PATTALLASSANGsebagai IBUKOTA KABUPATEN TAKALAR.
Dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten
Takalar Nomor 7 Tahun 1990 menetapkan Tanggal 10 Pebruari 1960 sebagai Hari
Jadi Kabupaten Takalar.
Berdasarkan
struktur pemerintahan pada waktu itu, Bupati Kepala Daerah, dalam melaksanakan
tugas pemerintahan, dibantu oleh 4 (empat) orang Badan Pemerintahan Harian
(BPH), dengan personalianya yaitu:
• BPH Tehnik & Keamanan : H.
Mappa Dg. Temba
• BPH Keuangan : Bangsawan Dg. Lira
• BPH Pemerintahan :
H. Makkaraeng Dg. Manjarungi
• BPH Ekonomi : Bostan Dg. Mamajja
Setelah
terbentuknya Kabupaten Takalar, maka Districk Polombangkeng dijadikan 2 (dua)
Kecamatan yaitu Kecamatan Polombangkeng Selatan dan Polombangkeng Utara,
Districk Galesong dijadikan 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Galesong Selatan
dan Kecamatan Galesong Utara, Districk Topejawa, Districk Takalar, Districk
Laikang dan Districk Sanrobone menjadi Kecamatan TOTALLASA (Singkatan dari
Topejawa, Takalar, Laikang dan Sanrobone) yang selanjutnya berubah menjadi
Kecamatan Mangarabombang dan Kecamatan Mappakasunggu. Perkembangan selanjutnya
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2001 terbentuk lagi sebuah Kecamatan
yaitu Kecamatan Pattallassang (Kecamatan Ibukota) dan terakhir dengan Perda
Nomor 3 Tahun 2007 tanggal 27 April 2007 dan Perda Nomor 5 Tahun 2007 tanggal
27 April 2007, dua kecamatan baru terbentuk lagi yaitu Kecamatan Sanrobone
(Pemekaran dari Kecamatan Mappakasunggu) dan Kecamatan Galesong (Pemekaran dari
Kecamatan Galesong Selatan dan Kecamatan Galesong Utara). Sehingga dengan
demikian sampai sekarang Kabupaten Takalar terdiri dari 9 (sembilan) buah
Kecamatan, sebagaimana telah disebutkan terdahulu. Kesembilan kecamatan ini
membawahi sejumlah 82 Desa/Kelurahan, dengan jumlah penduduk + 252,275 jiwa.
A. ARTI DAN MAKNA LAMBANG KABUPATEN TAKALAR
Lambang daerah Kabupaten Takalar terdiri
dari 7 (tujuh) bagian, yang menggambarkan unsur historis patriotik, sosiologis
ekonomis yang kaseluruhannya merupakan bagian mutlak yang tidak terpisahkan
dari kesatuan negara Republik Indonesia yaitu :
a. Perisai
Segi Lima, melukiskan :
:: Perisai sebagai alat pembelaan untuk
mempertahankan diri dari marabahaya.
:: Perisai sebagai alat pembelaan untuk
mempertahankan diri dari marabahaya.
b. Mata
Rantai, yang terbilang 45 biji, mewujudkan :
:: Ikatan kekeluargaan yang bersendikan
persatuan yang kokoh kuat dan kompak dari massa rakyat Daerah Kabupaten
Takalar.
:: Terbilang empat puluh lima biji mata
rantai melukiskan angka 45, sebagai tahun proklamasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang disambut dengan spontanitas massa rakyat daerah ini dengan
memproklamirkan diri sebagai salah satu bagian dari negara Republik Indonesia,
terlepas dari ikatan apa yang dinamakan “Negara Indonesia Timur”.
c. Lipan
:
:: Dua ekor lipan merupakan lambang dari
pada kepahlawanan dan semangat patriotik massa Rakyat Kabupaten Takalar,
sebagai alat revolusi yang terkenal dengan nama “Lipan Bajeng” yang
bersemboyang : Pantang Mundur Menggigit Apabila Diganggu.
:: Lipan yang menggambarkan beruas 20
(dua puluh) mewujudkan himpunan dari dua puluh kelaskaran yang tergabung dalam
satu wadah perjuangan bernama “LAPRIS (Laskar Pemberontak Rakyat Sulawesi
Selatan) berpusat di Polombangkeng / Kabupaten Takalar pada masa revolusi
fisik.
d. Pohon-Pohonan
dan Petak-Petak Sawah :
:: Pohon-pohon dan petak-petak sawah,
merupakan perwujudan dari pada lambang kemakmuran dan kesuburan tanah Kabupaten
Takalar yang menjamin kebahagiaan tata kehidupan masyarakat.
:: Tujuh batang pohon menggambarkan
pengertian historis dari pada pembentukan Kabupaten Takalar, yang bersumber
dari tujuh ex swapraja, yaitu Polombangkeng, Galesong, Sanrobone, Takalar,
gabungan Laikang Topejawa dan Pulau-Pulau Tanakeke.
e. Gelombang
Lautan yang dilukiskan bergelombang tiga, menandaskan bahwa masyarakat Takalar,
sebagai alat revolusi tidak mengenal statis dalam perjuangan bahkan senantiasa
mengikuti sifatnya lautan yang tidak pernah diam dan senantiasa bergelora,
sebagaimana peribahasa makassar yang berjudul : “Bombang Tallua
Gallurutamattentaya” yang menjiwai kegiatan dan tata kehidupan masyarakat.
f. Semboyan
yang dituliskan dengan aksara lontara yang berbunyi “PANRANNUANGKU” berarti
harapanku atau amanahku merupakan sugesti bagi Pemerintah Daerah dan segenap
aparaturnya untuk senantiasa berbuat dan bertindak sesuai dengan amanat
penderitaan rakyat.
Category :
TRAVELLING
Langganan:
Postingan (Atom)